AKTIVA
TETAP BERWUJUD
Pengertian
AKTIVA TETAP BERWUJUD
adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relative permanen yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah permanen menunjukkan
sifat di mana aktiva yag bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
cukup lama. Untuk tujuan akuntansi, jangka watu penggunaan ini dibatasi dengan “lebih
dari satu periode akuntansi”.
Aktiva tetap berwujud yang
dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk. Untuk tujuan
akuntansi, aktiva tetap berwujud dikelompokkan menjadi:
a.
Aktiva tetap yang umurnya tiak terbatas
seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva sejenis,
misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat mebel, kendaraan dan lain-lain.
c.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat diganti dengan aktiva yang
sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-lain.
Catatan:
Aktiva tetap pewujud yang dimiliki tapi tidak
dipergunakan untuk operasi perusahaan, misalnta tanah untuk tujuan ekspansi
atau investasi tidak dikelompokkan dalam
aktiva tetap berwujud akan
tetapi dikelompokkan ke dalam “investasi
jangka panjang atau aktiva lain-lain”.
Pengeluaran
Modal dan Pendapatan
Perlakun akuntansi terhadap
pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva
tetap dibagi menjadi dua, yaitu:
- Pengeluaran modal (Capital Expenditures), adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva (dikapitalisasi).
- Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures), adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran seperti ini dicatat dalm rekening biaya.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva tetap lazimnya
dicatat sejumlah harga perolehannya. Yang dimaksud harga perolehan adalah
jumlah uang yang dikelurakan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva
tetap, sampai aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan. Dengan demikian
sehubungan dengan proses perolehannya, harga perolehan aktiva tetap ditetapkan
sebagai berikut:
- Aktiva tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
Harga perolehan
diperolehan ditetapkan berdasarkan harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan usaha mendapatkan aktiva tetap yang bersangkutan pada
tempat dan kondisi yang siap dipergunakan, seperti PPN, biaya pengangkutan, bea
masuk, biaya pemasangan, biaya percobaan dan lain-lain.
- Aktiva tetap yang dibangun sendiri
Harga perolehan
ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan
aktiva tetap yang bersangkutan, hingga siap dipergunakan. Dengan demikian
meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya-biaya tak
langsung (overhead).
- Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran non kas
Harga perolehan
ditetapkan atas dasar harga pasar aktiva yang diserahkan atau harga pasar
aktiva yang diterima, tergantung harga mana yang dianggap wajar.
- Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan
Harga perolehan
ditetapkan atas dasar harga pasar aktiva yang diterima atau harga taksiran yang
wajar.
- Aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan
Harga perolehan
masing-masing aktiva ditentukan atas dasar alokasi harga perolehan gabungan
dengan perbandingan yang wajar.
Contoh ELemen-Elemen
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
a) Tanah
Tanah yang dimiiki
dan digunakan sebagai tempat berdirinys perusahaan dicatat dalam rekening
tanah. Harga perolehan tanah terdiri dari:
§ Harga beli
§ Komisi pembelian
§ Bea balik nama
§ Biaya penelitian
tanah
§ Iuran-iuran (pajak))
selama tanah belum dipakai
§ Biaya merobohkan
bangunan lama
§ Biaya perataantanah,
pembersihan dan pembagian
§ Pajak-pajak yang
menjadi beban pembeli pada waktu pembelian tanah
Biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperbiki keadaan tanah tetapi mempunyai umur yang terbatas
TIDAK dikapitalisasi dalam rekening tanah tetapi dicatat sendiri dalam rekening
jalan dan jembatan. Biaya-biaya seperti itu misalnya:biaya untuk membuat jalan,
trotoar dan saluran air.
Jika tanah dimiliki
untuk tujuan investasi, maka semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan tanah
tersebut selama masa pemilikan dikapitalisasi menambah harga perolehan tanah.
b) Bangunan
Gedung yang
diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan
gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah:
Harga beli
§ Biaya perbaikan
sebelum gedung itu dipakai
§ Komisi pembelian
§ Bea balik nama
§ Pajak-pajak yang
menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Apabila gedung
dibuat sendiri, maka harga perolehan gedung terdiri dari:
§
Biaya-biaya
pembuatan gedung
§
Biaya
perencanaan, gambar dan lain-lain
§
Biaya
pengurusan izin gedung
§
Pajak-pajak
selama masa pembangunan gedung
§
Bunga
selama masa pembuatan gedung
§
Asuransi
selama masa pembanguan.
Catatan:
Alat-alat
perlengkapan gedung seperti tangga berjalan, lift dan lain-lain dicatat sendiri
dalam rekening alat-alat gedung dan akan didepresiasi selama umur alat-alat
tersebut.
c) Mesin dan Alat-alat
Yang merupakan harga
perolehan mesin dan alat-alat adalah:
§ Harga beli
§ Pajak-pajak yang
menjadi beban pembeli
§ Biaya angkut
§ Asuransi selama
dalam perjalanan
§ Biaya pemasangan
§ Biaya-biaya yang
dikeluarkan selama masa percobaan mesin
d) Alat-alat Kerja
Alat-alat kerja yang
dimiliki biasa berupa alat-alat untuk mesin atau alat-alat tagan seperti drei,
catut, pukul besi dan lain;lain. Karena harga perolehan relative kecil maka
e) Pattern dan Dies/cetakan-cetakan
Cetakan-cetakan yang
dipakai untuk produksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva
tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. Tetapi jika cetakan itu dipakai
hanya untuk memproduksi pesanan khusus, maka harga perolehannya dibebankan
sebagai biaya produksi pesanan tersebut.
f) Perabot (mebelair) dan Alat-alat Kantor
Contoh perabot
seperti meja, kursi, lemari dan contoh alat-alat kantor misalnya mesin tik,
mesin hitung dan lain;lain. Pembelin atau pembuatan alat-alat ini harus
dipisah-pisakan untuk fungsi-fungsi produksi, penjualan dan administrasi,
sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada masing-masing fungsi tersebut. Yang
termasuk dalam harga perolehan perabot atau alat-alat kantor adalah harga beli,
biaya angkut dan pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli.
g) Kendaraan
Seperti halnya perabot,
maka kendaraan yag dimiliki perusahaan juga harus dipisahkan untuk setiap
fungsi yang berbeda. Yang termasuk harga prolehan kendaraan adalah:
§ Harga faktur
§ Bea balik nama, dan
§ Biaya angkut
h) Tempat Barang yang dapat dikembalikan (Retunable Container)
Yang termasuk dalam
returnable container adalah barang-barang yang dipakai sebagai tempat dari
produk yang dijual seperti botol, drum, tangki dan lain-lain. Barang-barang
tersebut merupakan aktiva perusahaan dan akan disusutkan selama umur ekonomis. Apabila
tempat barang itu bias dikembalikan maka harga jualtidak termasuk harga tempat
barang tersebut.
No comments:
Post a Comment